
Solo - Catatan penampilan penjaga gawang Persis Solo menjadi satu di antara aspek yang mendapatkan perhatian dari tim pelatih. Rekor kebobolan yang sangat buruk menghiasi kiprah Laskar Sambernyawa sejauh ini di BRI Super League 2025/2026.
Pada pertandingan terakhir, Persis mengganti kipernya saat menghadapi duel bertajuk Derbi Mataram kontra PSIM Yogyakarta yang berlangsung di Stadion Manahan, Sabtu (8-11-2025) malam WIB.
Jika sebelumnya Persis selalu mengandalkan Muhammad Riyandi, pada laga kontra PSIM itu mereka memasang Gianluca Pandeynuwu. Sayangnya, kiper berusia 28 tahun ini masih belum bisa memperbaiki catatan kebobolan timnya.
Laskar Sambernyawa tetap kebobolan dua gol saat bermain imbang 2-2 kontra Laskar Mataram.
Dengan tambahan itu, Persis kini telah kemasukan total 22 gol dan menjadi tim dengan jumlah kebobolan tertinggi di BRI Super League musim ini.
Kemenpora bertekad Tim Merah Putih harus optimistis mempertahankan prestasi di SEA Games 2025 Thailand. Target besar dipasang: minimal 15 persen dari total medali harus dibawa pulang Indonesia!
Tangani Mentalitas Kiper

Asisten pelatih Persis Solo, Tithan Suryata, mengungkapkan soal keputusan di balik tampilnya Gianluca pada laga itu. Menurutnya, Riyandi yang selama ini jadi tumpuan utama, butuh beristirahat untuk penyegaran.
"Saya pikir, kami perlu melakukan penyegaran ya. Kemarin kami selalu mengandalkan Riyandi. Saya kira Riyandi juga bermain dengan baik pada pertandingan-pertandingan sebelumnya," ujar asisten pelatih berusia 36 tahun itu.
Menurut Tithan, melakukan rotasi di pos penjaga gawang penting dilakukan demi menjaga psikologis pemain. Sebab, selama ini, Riyandi sudah mengalami banyak tekanan karena rekor buruk yang menimpa Persis.
"Dengan kejadian pada beberapa laga yang lalu, saya pikir kami perlu mengistirahatkan pemain supaya secara psikologis para pemain ini bisa kembali siap untuk diturunkan pada laga berikutnya," ujarnya.
Hadapi Banyak Tekanan

Keputusan untuk menerjunkan Gianluca juga tak terlepas dari performa yang ditampilkan selama sesi latihan. Namun, Gianluca juga harus bergulat dengan tekanan karena penampilan pertamanya musim ini tersaji pada laga bertajuk derbi.
"Pada beberapa sesi latihan terakhir, saya juga melihat bahwa Gianluca memberikan dampak yang positif. Meskipun kami harus menurunkan dia pada pertandingan yang tidak mudah karena ini laga derbi," ujar kata Tithan.
"Barangkali tekanan-tekanan yang dihadapi para pemain di lapangan, itu yang tidak bisa terhindarkan. Apalagi, ada banyak suporter dan tekanan yang dihadirkan oleh lawan," tambah asisten pelatih asal Sragen itu.
Perbaiki Catatan Kebobolan

Catatan kebobolan ini tentu menjadi aspek yang mesti diperbaiki oleh Laskar Sambernyawa, terutama selama kompetisi BRI Super League 2025/2026 mengalami jeda dua pekan di periode FIFA Matchday November ini.
Apalagi, dari total 11 pertandingan yang telah mereka lewati sepanjang musim ini, belum ada satu pun catatan cleansheet atau nirbobol yang berhasil diukir oleh klub asal Kota Bengawan tersebut.
