Sleman - Manajer PSS Sleman, Leonard Tupamahu, angkat bicara soal timnya yang harus berbagi kandang dengan klub lain untuk kompetisi semusim ke depan.
Markas PSS, Stadion Maguwoharjo akan dipakai PSBS Biak sebagai homebase di BRI Super League 2025/2026. Selain itu, PSIM Yogyakarta juga berminat menggunakan stadion tersebut, namun sampai saat ini mereka belum mendapatkan izin.
"Itu saya serahkan semua kepada pengelola. Kita kan bukan kayak Bali United yang mengelola stadion. Tapi saya berharap kepada pengelola stadion bisa menjaga kualitas lapangan," ujar Leonard kepada Rabu (6/8/2025).
"Harapannya kualitas rumput bisa tetap terjaga. Kalau dari saya ya supaya kualitas permainan juga tetap terjaga. Kalau lapangannya bagus, rapi, cakep, permainan pasti juga kelihatan enak," sambungnya.
Bisa Memengaruhi Permainan
Menurut Leonard Tupamahu aspek seperti kualitas lapangan tidak boleh diabaikan. Sebab, jika kondisi lapangan buruk tentu akan memengaruhi kualitas permainan. Para pemain tidak bisa bermain optimal.
"Apalagi mungkin juga coach Pieter Huistra kan senang dengan main bola-bola bawah. Bola-bola pendek-pendek gitu. Jadi ya memang perlu lapangan yang menunjang juga untuk taktiknya dia," kata Leo.
"Dengan banyak tim yang pakai ya kita berharap lapangan tetap dalam kondisi yang baik. Itu kan kita serahkan semua kepada pengelola," lanjut mantan bek PSS tersebut.
Berjalan Lancar dan Damai
Satu hal yang pasti, Leonard Tupamahu menginginkan kompetisi musim baru ini berjalan lancar dan damai. Terutama pertandingan yang berlangsung di Kota Gudeg, apalagi jika nantinya PSIM juga ikut memakai stadion tersebut.
Meskipun mendaftarkan Stadion Sultan Agung Bantul sebagai markas, PSIM tidak menutup kemungkinan untuk tetap melakukan asesmen di Stadion Maguwoharjo sembari menunggu arahan dari Pemkab Sleman.
"Harapannya pasti ingin yang damai-damai saja karena saya juga tahu di sini rivalitasnya seperti apa. Di Jogja kita berharap yang baik dan damai. Saya enggak tahu nanti bakal seperti apa. Istilahnya ini masalah perizinannya kita juga sampai saat ini enggak tahu," ucap Leo.
"Tapi saya harap semoga itu jadi perhatian juga. Entah dari pengelola, dari pemerintah daerah, dari pemerintah Jogja sendiri. Ya untuk melihat ini gitu, memperhatikan ini."
"Jangan sampai ada hal-hal yang tidak menyenangkan. Malah nantinya bisa memengaruhi sepak bola di Jogja, khususnya gitu. Semoga semuanya dalam keadaan baik saja, aman dan damai," harap pria berusia 42 tahun itu.
Siap Menatap Musim Baru
Sementara di sisi lain, PSS kini terus memantapkan persiapan jelang berlaga di Pegadaian Championship 2025/2026 atau yang sebelumnya kita kenal dengan Liga 2.
Skuad berjulukan Super Elang Jawa itu menjalani berbagai program latihan dibawah kendali pelatih Ansyari Lubis dan Direktur Teknik Pieter Huistra. PSS sudah berlatih sejak 7 Juli lalu.
Tim kebanggaan warga Sleman itu kini telah mendatangkan 11 pemain. Mereka adalah Ichsan Pratama, Irvan Mofu, Junior Haqi, M. Fahri, Iman Fathurahman, Terens Puhiri, Salman Alfarid, Jajang Mulyana, Nuri Fasya, Frederic Injai, dan Riko Simanjuntak.
Adapun beberapa wajah lama yang mendapat perpanjangan kontrak antara lain Kim Jeffrey Kurniawan, Kevin Gomes, Fachruddin Aryanto, Cleberson Souza, Ifan Nanda, Ega Rizky Pramana, serta Dominikus Dion.
Selain itu, PSS juga mempertahankan delapan pemain muda seperti Achmad Zidan Arrosyid, Alfian Pradana, Bima Zawawi, Fadel Ahmad Arrafi, Farrel Luckyta Widodo, Fidelis Davin Daniswara, Safaat Romadhona, hingga Rezin Diop Wamu.