Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Cerita Haru Miswar Saputra: Hilang Kontak dengan Keluarga saat Banjir Bandang Menerjang Aceh, Teringat Tsunami 2004

Cerita Haru Miswar Saputra: Hilang Kontak dengan Keluarga saat Banjir Bandang Menerjang Aceh, Teringat Tsunami 2004

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-12-03 16:30:02
Dilihat:11 Pujian
Miswar Saputra, kiper Madura United di BRI Super League 2025/2026. (Dok. ileague.id)

Jakarta - Cerita haru datang dari Miswar Saputra. Kiper Madura United itu dalam perasaan kalut ketika mengawal gawang Sappe Kerrab menghadapi Persib Bandung pada laga pekan ke-14 BRI Super League musim ini, Minggu (30-11-2025).

Saat pertandingan di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, dia sudah beberapa hari dia tak bisa menghubungi keluarganya.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor turut menerjang kediamannya di Kabupaten Aceh Besar. Dia mengaku sempat lost contact dengan sanak saudaranya.

Untungnya, keadaan itu tak berlangsung lama. Setelah banjir mulai surut, jaringan komunikasi kembali pulih. Dia mendapatkan kabar melegakan dari orang tuanya.

"Alhamdulillah keadaan orang tua saya di Aceh baik-baik saja. Pas awal banjir, saya telepon melalui Whatsapp dan telepon biasa, tapi semuanya gagal. Tidak bisa terhubung," ungkapnya.

"Tetapi, sekarang alhamdulillah semuanya membaik, sekali-kali sinyal juga masih tetap kurang bagus," lanjut Miswar.


Trauma Tsunami Aceh

Miswar Saputra, kiper Madura United di BRI Super League 2025/2026. (Dok. ileague.id)

Sebagai pemain profesional, Miswar Saputra tetap harus menjalani semua kegiatan bersama Madura United. Walau tak bisa dimungkiri selama beberapa hari, dirinya tidak bisa tenang.

Kejadian banjir bandang ini mengingatkan dirinya dengan kejadian buruk semasa kecil. Ia yang masih berusia 8 tahun kala itu, harus melihat kampung halamannya lenyap karena tsunami Aceh pada 2004.

"Trauma sudah pasti ada, soalnya saya sudah merasakan tsunami dulu bersama keluarga," ucapnya lirih.

"Dan sekarang bencana banjir yang begitu besar. Banyak korban yang sudah meninggal dan hilang karena musibah ini. Rumah-rumah juga tertimbun tanah," kata Miswar.


Galang Sumbangan

Inisiatif membuat jembatan darurat dari kayu gelondongan ini merupakan upaya relawan dan masyarakat setempat agar aktivitas dan penyaluran bantuan dapat dilakukan. Tampak dalam foto, warga yang menjadi korban banjir menggunakan kayu gelondongan untuk menyeberangi sungai di Batang Toru, Sumatra Utara, Selasa 2 Desember 2025. (AP Photo/Binsar Bakkara)

Melihat betapa masifnya kerusakan di kampung halamannya, kiper berusia 29 tahun itu berniat melakukan penggalangan dana. Satu di antaranya dengan melakukan lelang jersey.

Nantinya, seluruh hasil penjualan akan disalurkan ke korban yang ada di Aceh khususnya Aceh Besar. Walau tidak banyak, dirinya berharap bantuan itu sedikit meringankan mereka yang terdampak.

"Semoga banjir ini semua cepat surut, dan tidak ada korban jiwa lagi. Semoga semua dalam lindungan Allah," pintanya.

"Untuk pemerintah, saya mohon bantuan untuk para korban yang di Aceh, semoga korban segera bisa dievakuasi dan dapat tempat tinggal yang aman serta mendapatkan makanan yang cukup," harap Miswar. 

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}