Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Cerita Mike Rajasa Kaget dengan Fanatisme Suporter Indonesia di Piala Dunia U-17 2025: Belum Pemanasan, Tribune Sudah Meriah!

Cerita Mike Rajasa Kaget dengan Fanatisme Suporter Indonesia di Piala Dunia U-17 2025: Belum Pemanasan, Tribune Sudah Meriah!

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-28 16:30:02
Dilihat:22 Pujian
Aksi Mike Rajasa Hoppenbrouwers bersama Timnas Indonesia U-17 (Instagram/mh.rajasa)

Jakarta - Penjaga gawang Timnas Indonesia U-17, Mike Rajasa Hoppenbrouwers, membagikan pengalaman paling berkesan saat pertama kali menyaksikan langsung fanatisme suporter Indonesia di Piala Dunia U-17 2025.

Fanatisme suporter ini memang menjadi pengalaman baru yang dialami Mike Hoppenbrouwers. Sebab, dia menjadi pemain paling anyar yang dipanggil Nova Arianto saat Timnas Indonesia U-17 menghadapi Piala Dunia U-17 2025.

Kejuaraan ini juga menjadi ajang resmi pertama pemain FC Utrecht U-17 itu. Sebelumnya, dia pertama kali bergabung saat memenuhi panggilan Nova Arianto mengikuti TC Timnas U-17 yang digelar di Bali pada Juli 2025. 

“Saat pertama kali tiba di Qatar, ketika itu sudah larut malam. Jadi, saya tidak bisa mengikuti sesi latihan secara penuh pada hari berikutnya. Saya mendapatkan kesempatan untuk beradaptasi dengan cuaca panasnya,” kata Mike dikutip dari kanal YouTube FC Utrecht.

“Lalu, saya juga beradaptasi dengan jadwal dan agenda yang telah disusun. Padahal, hari setelahnya, kami harus menghadapi pertandingan pertama di Piala Dunia U-17 2025 melawan Zambia,” ia menambahkan.


Fanatisme Suporter Indonesia

Kelompok suporter Garuda Qatar menyambut Timnas Indonesia U-17 di Bandara Internasional Hamad, Doha pada Jumat (31/10/2025) siang waktu setempat. (Dok. Garuda Qatar)

Penjaga gawang berusia 16 tahun ini juga langsung mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan saat pertama kali tampil di Piala Dunia U-17 2025, terutama terkait dengan fanatisme suporter Indonesia yang memberikan dukungan langsung.

Menurut Mike, dia sudah merasa sangat takjub sejak laga pertama. Sebab, sebelum memulai pemanasan, tribune penonton sudah dipenuhi oleh suporter Timnas Indonesia U-17 yang didominasi warna merah.

“Saya pun harus duduk di bangku cadangan pada laga itu. Sebelum laga, saya sempat memantau kondisi lapangan. Saya belum sempat memulai sesi pemanasan, tetapi tribune penonton sudah penuh dengan suporter,” kata dia.

“Saya bisa mendengar mereka bernyanyi. Bagi saya, rasanya sangat menakjubkan. Saya belum pernah mendapatkan pengalaman yang sama seperti ini di mana pun sebelumnya,” ujar kiper berpostur 185 cm itu.


Cerita Gabung Garuda Muda

Timnas Indonesia U-17 usai mengalahkan Honduras pada ajang Piala Dunia U-17 2025. (FIFA)

Mike pun turut membagikan cerita di balik mudahnya proses memperkuat Timnas Indonesia U-17 tanpa proses naturalisasi. Menurut dia, itu tak terlepas dari ibunya yang selalu menyimpan paspor Indonesia meski sudah menetap di Belanda.

“Ibu saya selama ini selalu menyimpan paspor Indonesianya meskipun sudah pindah dan menetap di Belanda. Saya pikir, itu sudah 25 tahun yang lalu. Jadi, ini membantuku melewati proses berjalan lebih mudah dan lancar,” katanya.

“Sebab, kami selalu melihat kasus-kasus yang sama terutama di usia muda. Ada banyak pemain yang tidak bisa memperkuat Indonesia karena paspornya. Tanpa punya paspor, rasanya sulit untuk bisa bermain bersama Timnas Indonesia di level junior,” imbuhnya.


Ukir Laga Perdana

Mike Rajasa Hoppenbrouwers memang harus menunggu cukup lama untuk bisa mengukir penampilan resminya bersama Timnas Indonesia U-17. Sebab, dia sempat dibangkucadangkan Nova Arianto pada dua laga perdana Grup H.

Pasalnya, Mike harus bersaing dengan kiper utama Timnas U-17, Dafa Al Gasemi. Dafa memang sudah cukup lama jadi andalan Nova, bahkan saat masih memperkuat Timnas Indonesia U-16 di Piala AFF U-16 2024.

Kesempatan bermain pun baru tiba pada laga ketiga menghadapi Honduras U-17. Yang spesial, debut Mike bersama Garuda Muda berakhir dengan kemenangan bersejarah dengan skor 2-1. Ini menjadi kemenangan pertama Indonesia di panggung Piala Dunia U-17.   

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}