
Malang - Arema FC mendapatkan start bagus di awal musim BRI Super League 2025/2026. Saat ini, tim berjuluk Singo Edan itu bersaing di papan atas. Tepatnya di urutan ketiga dengan 8 poin. Hanya berjarakdua poin dari Persija Jakarta yang jadi pemuncak klasemen sementara.
General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi bersyukur atas hasil yang dicapai. Namun, di balik itu, dia merasa ada sebuah tantangan berat yang akan dihadapi. “Mempetahankan berada di posisi sekarang tentu akan lebih sulit. Itu yang harus kami lakukan,” kata pria yang akrab disapa Inal tersebut.
Manajemen Arema berupaya menjaga situasi tim tetap kondusif. Pelatih Marcos Santos juga mendapat apresisi dari manajemen. Karena pelatih 46 tahun itu jadi sosok yang disegani di tim. Sehingga dia bisa menekan ego masing-masing pemain. “Kami lihat pelatih punya sisi kharisma dan disegani pemain. Bahkan ada pemain yang biasanya cukup vocal di lapangan, sekarang tidak,” katanya.
Ketika tim sudah solid, sebuah tantangan terdekat yang akan dihadapi adalah lawan berat di lanjutan Super League. Meskipun Arema akan menjalani dua laga home beruntun di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 13 dan 22 September. Tapi yang dihadapi adalah tim yang punya banyak pemain bintang. Dewa United dan Persib Bandung. “Tidak ada lawan yang mudah. Dan kami yakin pelatih dan pemain sepakat ingin menjaga trend positif ini,” terangnya.
Lawan-Lawan Berat Sudah Menanti

Bisa dibilang dua calon lawan yang akan dijamu Arema dalam situasi yang kurang bagus. Dewa United baru mendapatkan 3 poin dari 4 pertandingan. Artinya, mereka hanya sekali menang dan menelan tiga kekalahan.
Padahal, tim ini dihuni banyak pemain bintang. Komposisinya juga tak banyak berubah dibandingkan musim lalu. Seperti Taisei Marukawa, Alex Martins, Alexis Messidoro, Hugo Jaja dan lainnya. Padahal tim ini sebelumnya finish sebagai runner up Liga 1.
Sedangkan Persib Bandung sedikit lebih baik. Bertatus juara bertahan, Persib ada di urutan 9 dengan 4 poin. Diprediksi kedepan tim ini akan lebih menakutkan. Lantaran mereka baru mengontrak dua pemain naturalisasi yang berstatus pemain Timnas Indonesia. Yakni Tom Haye dan Eliano Reijnders.
Rotasi Lagi

Di sisi lain, pelatih Arema, Marcos Santos juga dapat tantangan lumayan berat. Pelatih asal Brasil ini kehilangan gelandang penting Betinho. Pemain asal Brasil itu mendapatkan kartu merah di peka sebelumnya. Tepatnya saat Arema menantang tuan rumah Persijap Jepara.
Kini, Betinho harus menepi selama tiga pertandingan kedepan. Karena sanksi kartu merah hanya satu pertandingan. Sedangkan dua pertandingan lain merupakan sanksi tambahan dari Komdis PSSI karena Betinho dianggap tidak fair play. Karena ada gerakan sikut tangannya yang mengarah kepada kepala pemain lawan.
Ini melanjutkan kebiasaan Arema musim ini yang belum bisa tampil penuh terutama untuk pemian asing. Selau ada yang masih berkutat dengan cedera atau terkenal larangan bermain. Khusus untuk hukuman kartu, pelatih Arema berharap itu tidak terjadi lagi. “Kami tahu pemain berjuang membawa nama klub di pertandingan. Namun, kami harap tidak ada lagi yang dikenai kartu merah,” harapnya.
Perlu diketahui, saat ini Arema sudah menerima dua kartu merah langsung. Keduanya untuk pemain asing dan saat bermain away. Pertama, Yan Motta diganjar kartu merah karena jadi pemain terakhir di pertandingan dan melakukan pelanggaran untuk striker lawan yang sudah menghadap ke gawang. Sedangkan Betinho diganjar kartu merah karena melanggar fair play di lapangan.