Bandung - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, ungkap alasan di balik perekrutan Eliano Reijnders sebagai amunisi baru Maung Bandung untuk menghadapi BRI Super League 2025/2026 dan ajang Asia Champions League 2 (ACL 2) 2025.
Menurut Bojan Hodak, kehadiran Eliano Reijnders sangat krusial untuk memperkuat lini tengah Persib yang saat ini dinilai masih minim pilihan.
“Dia pemain yang sangat bagus. Kami butuh tambahan di posisinya karena memang belum cukup pemain di sektor itu. Jadi saya memutuskan untuk merekrutnya,” ujar Bojan Hodak usai sesi latihan di lapangan pendamping Stadion GBLA, Kota Bandung, Rabu (3/9/2025).
Pelatih asal Kroasia itu mengaku tak berpikir panjang saat manajemen menawarkan opsi merekrut adik dari bintang Manchester City, Tijjani Reijnders tersebut.
“Ketika muncul kesempatan, manajemen bertanya apakah saya ingin dia, dan saya langsung bilang ya. Ini pemain bagus,” tegas Bojan Hodak.
Bisa Main di Banyak Posisi
Terlebih lagi, Eliano diakui Bojan tidak hanya piawai sebagai gelandang. Ia juga bisa dimainkan di beberapa posisi kecuali penjaga gawang.
“Dia hanya tidak bisa jadi kiper, selebihnya bisa dimainkan di banyak posisi. Pemain seperti ini sangat berguna dalam tim,” canda Bojan sambil tersenyum.
Masuknya Eliano Reijnders bersamaan dengan tiga pemain anyar lainnya di akhir jendela transfer tentu memunculkan pertanyaan soal adaptasi tim.
Maung Bandung juga mendatangkan tiga pemain baru lainnya yakni Thom Haye, Federico Barba, dan Andrew Jung.
Kehadiran mereka diakui Bojan ada tantangan tersendiri, namun keputusan ini merupakan bagian dari strategi yang sudah diperhitungkan.
“Satu bulan lalu, kami sebenarnya sudah mengincar mereka. Tapi waktu itu, harga mereka terlalu tinggi. Kami tidak mau bayar semahal itu,” jelas Bojan.
3 Pemain Berkualitas Sukses Direkrut Persib
Namun situasinya berubah saat mendekati penutupan bursa transfer. Tawaran kembali diajukan, dan kali ini, para pemain tersebut belum terikat dengan klub mana pun.
“Ini satu-satunya cara untuk mendapat pemain berkualitas. Federico Barba pernah main di Serie A, Thom Haye dan Eliano datang dari liga-liga top Eropa. Tentu mereka tidak mau datang dengan harga murah. Tapi saat mereka belum punya klub, posisi tawar kami jadi lebih kuat,” ucapnya.
Pelatih berpenampilan plontos ini pun menyamakan dinamika transfer ini dengan dunia investasi.
“Ini seperti bitcoin. Saat harganya tinggi, jangan beli. Tapi ketika turun, baru kita ambil. Sama aja prinsipnya,” ujarnya tersenyum sambil mengakhiri.