
Sleman - Ketua Harian PSBS Biak, Jimmy Kapissa, memastikan kondisi tim saat ini sangat kondusif. Tim berjulukan Badai Pasifik itu siap berjuang di BRI Super League 2025/2026.
Jawara Liga 2 2023/2024 tersebut sempat diterpa isu tak sedap usai pembubaran tim musim lalu pada 31 Mei 2025. PSBS tampak vakum dari aktivitas hingga awal Juli lalu.
Masa depan klub jadi tanda tanya setelah terjadi keretakan hubungan di internal manajemen. Situasi tersebut menyebabkan gaji pemain tertunggak. Mereka juga menggantung nasib jajaran tim pelatih musim lalu.
"PSBS terframing di mana-mana dan saya pikir itu dinamika, dinamika internal dan semua itu baik-baik saja. Semua ada komitmen-komitmen kita dengan berbagai pihak yang punya ikatan emosional dengan tim ini," ujar Jimmy Kapissa.
"Kami tetap baku sayang, saling menghargai dan menghormati untuk menyelesaikan hal-hal internal kita dan saya yakin tidak dalam waktu yang lama semua dapat terselesaikan, termasuk tunggakan gaji," sambungnya.
Baik-baik Saja
Satu hal yang pasti, Jimmy Kapissa menegaskan internal tim saat ini baik-baik saja. Menurutnya, hubungan manajemen sekarang dan yang dulu tetap terjalin dengan bagus.
"Di luar sana orang menyatakan dan lain-lain di sosial media, sesungguhnya manajemen PSBS yang sekarang dan yang lalu dalam keadaan baik-baik saja," kata Jimmy lagi.
"Termasuk dengan pelatih musim lalu sementara dalam tahapan penyelesaian dan yang bersangkutan juga sudah membuka diri, sudah datang, bertemu dengan manajemen dan kita harmonis."
"Mereka sangat memahami dan itulah dinamika sepak bola. Saya bersyukur tim PSBS saat ini, kita dalam situasi kondusif dan saling menghargai antara orang-orang manajemen yang lalu dan yang sekarang."
"Kita membangun hubungan yang sangat baik. Semua punya tujuan yang sama untuk menjaga kehormatan resistensi sepak bola di Tanah Air," lanjut pria yang juga Wakil Bupati Kabupaten Biak Numfor, Papua itu.
Berkandang di Sleman
Bukan di Papua, musim depan PSBS bakal berhomebase di Sleman. Stadion Maguwoharjo, yang merupakan markas PSS Sleman akan dipakai untuk menjamu lawan-lawan mereka di Super League semusim mendatang.
Manajer PSBS, Yan Artinus Ndaro, memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para insan bola di Sleman yang sudah memberikan ruang, juga kesempatan untuk PSBS berkandang di Maguwoharjo.
"Kami memberikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sleman, para pencinta insan bola di Sleman," ucap Yan Artinus.
"Juga presiden dan seluruh jajaran manajemen PSS Sleman serta suporter dan masyarakat yang sudah memberikan ruang juga kesempatan untuk PSBS di musim 2025/2026 boleh berhombase di Sleman."
"Sudah resmi PSBS berkandang di sini, sebelum launching tim juga kami sudah sepakat dan diberikan restu kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati, pengelola stadion dan Presiden PSS Sleman bersama dengan suporter," lanjutnya.
Dihuni Banyak Wajah Anyar
Tim Badai Pasifik berkekuatan 30 pemain untuk Super League 2025/2026. PSBS datang dengan semangat baru dengan perombakan besar dalam skuad musim ini. Untuk target, mereka membidik posisi 10 besar.
PSBS akan dihuni banyak pemain baru, termasuk beberapa amunisi impor seperti Hwang Myung-hyun, Eduardo Barbosa, dan Claudio Lucas Morais. Kemudian deretan lokal ada Nurhidayat, Ilham Udin, hingga Andre Oktaviansyah.
Menatap Liga 1, PSBS telah menggelar pemusatan latihan di Sleman sejak awal Juli lalu. Tidak hanya berlatuh intensif, mereka juga menjalani beberapa kali uji coba. Terbaru, PSBS bermain imbang 1-1 kontra PSS di Stadion Maguwoharjo, Sabtu (2/8/2025).
"Pertandingan berjalan bagus, tim kita sudah dapat momentum yang lebih kompetitif untuk Liga 1 karena kita tahu Sleman tim kuat juga. Sleman bukan tim Liga 2 sebenarnya," terang pelatih PSBS, Divaldo Alves.
"Tim overall sudah mulai kompak pelan-pelan, tapi masih perlu waktu. Saya kira kalau saya bisa satu bulan lagi, tapi tidak ada waktu karena Liga 1 sudah mau mulai. Tapi saya kira nanti ke depan tim kita pasti lebih positif," imbuhnya.