
Surabaya - Tak seperti sejumlah pesaingnya yang sudah mengantongi hak pengelolaan jangka panjang stadion sebagai kandang, Persebaya Surabaya sejauh ini belum.
Dalam beberapa tahun terakhir, Persebaya memilih berkandang di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya guna mengarungi BRI Liga 1 dan BRI Super League 2025/2026.
Hanya saja, manajemen Persebaya belum mengantongi izin pengelolaan SGBT dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Apa yang dialami Bajul Ijo berbanding terbalik dengan sejumlah tim-tim lain. Persib Bandung misalnya, mereka sudah mendapatkan hak pengelolaan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Persija Jakarta juga bukan tak mungkin akan mendapatkannya, mengingat terhitung mulai musim depan Macan Kemayoran mendapat lampu hijau dari Pemprov DKI Jakarta akan bermarkas di Jakarta International Stadium.
Blak-blakan

Terkait ini, Candra Wahyudi, Direktur Operasional Persebaya Surabaya, via kanal YouTube Bola Bung Binder bicara blak-blakan.
"Belum. Jadi memang salah satu tantangan klub-klub sepak bola Indonesia adalah masalah infrastruktur. Dan kita tahu bersama tidak ada klub di Indonesia yang memiliki stadion sendiri," kata Candra Wahyudi.
"Semua infrastruktur olahraga di Indonesia adalah milik pemerintah. Makanya itu, pilihannya adalah berkolaborasi," imbuhnya.
Menurut eks jurnalis itu, manajemen Persebaya masih terus berupaya agar mendapatkan hal pengelolaan SGBT.
"Nah, teman-teman klub yang lain memang sudah ada yang berhasil mendapat hak pengelolaan jangka panjang dan itu sangat bagus," ujarnya.
"Kami di Surabaya, di Persebaya sebenarnya juga mengarah ke sana. Kita beberapa kali sudah berkomunikasi dengan pemerintah kota Surabaya untuk bisa mendapatkan hak pengelolaan Stadion Gelora Bung Tomo," ungkapnya.
Selalu Dapat Dukungan Pemkot Surabaya
Meski begitu, lebih lanjut Candra Wahyudi menjelaskan, Pemkot Persebaya tak pernah berhenti memberikan dukungan kepada Bajul Ijo.
"Cuma memang sejauh ini belum mendapatkan respons. Cuma di sisi lain pemkot terus suport kami juga. Artinya, okelah hak pengelolaanya belum. Tapi untuk suport yang lain-lain seperti untuk latihan dan untuk pertandingan itu sudah sangat luar biasa," tukasnya.
"Kami ingin mengembangkan itu ke level yang lebih baik lagi. Musim ini (2025/2026) kita juga kembali berkolaborasi dengan pemkot untuk bisa, mungkin secara ofisal belum mengelola, tapi bisa memberdayakan GBT untuk seluruh kegiatan Persebaya".
"Jadi kebetulan GBT itu kan fasilitasnya luar biasa. Ada stadion utamanya, ada tiga lapangan pendamping dengan kualitas FIFA. Persebaya sudah mendapatkan agreement dari pemerintah kota Surabaya untuk memanfaatkan itu. Tidak hanya untuk tim utama, tapi untuk semua pembinaan-pembinaan Persebaya," pungkas Candra Wahyudi.